Kamis, 20 Juni 2013


                 
               Malam Jum'at adalah malam yang paling utama, harinya adalah hari yang paling utama dari semua hari.
Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya malam Jum'at dan harinya adalah 24 jam milik Allah Azza wa Jalla. Setiap jamnya ada enam ratus ribu orang yang diselamatkan dari api neraka."
               Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Barangsiapa yang mati di antara matahari tergelincir hari Kamis hingga matahari tergelincir hari Jum'at, Allah melindunginya dari siksa kubur yang menakutkan."

                    Imam ja'far Ash-Shadiq (sa) juga berkata: "Malam Jum'at dan hari Jum'at mempunyai hak, maka janganlah sia-siakan kemuliaannya, jangan mengurangi ibadah, dekatkan diri kepada Allah dengan amal-amal shaleh, tinggalkan semua yang haram. Karena di dalamnya Allah swt melipatgandakan kebaikan, menghapus kejelekan, dan mengangkat derajat. Hari Jum'at sama dengan malamnya. Jika kamu mampu, hidupkan malam dan siangnya dengan doa dan shalat. Karena di dalamnya Allah mengutus para Malaikat ke langit dunia untuk melipatgandakan kebaikan dan menghapus keburukan, sesungguhnya Allah Maha Luas ampunan-Nya dan Maha Mulia."
                 Dalam hadis yang mu'tabar, Imam Ja'far Ash-Shadiq berkata: "Sesungguhnya orang mukmin yang memohon hajatnya kepada Allah, Ia menunda hajat yang dimohonnya hingga hari Jum'at agar ia memperoleh keutamaan yang khusus (dilipatgandakan karena keutamaan hari Jum'at)."
            Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Ketika saudara Yusus meminta kepada Ya'qub agar ia memohonkan ampunan untuk mereka, ia berkata, Tuhanku akan mengampunimu. Kemudian ia mengakhirkan istighfarnya hingga dini hari Jum'at agar permohonannya diijabah."
                  Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Jika malam Jum'at tiba semua binatang laut dan binatang darat mengangkat kepalanya seraya memanggil dengan bahasanya masing-masing: Wahai Tuhan kami, jangan siksa kami karena dosa-dosa anak cucu Adam."
                 Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: "Allah swt memerintahkan kepada Malaikat agar pada setiap malam Jum'at ia menyeru dari bawah Arasy dari awal malam hingga akhir malam: Tidak ada seorang pun hamba mukmin yang berdoa kepada-Ku untuk keperluan akhirat dan dunianya sebelum terbit fajar kecuali Aku mengijabahnya, tidak ada seorang pun mukmin yang bertaubat kepada-Ku dari dosa-dosanya sebelum terbit fajar kecuali Aku menerima taubatnya, tidak ada seorang pun mukmin yang sedikit rizkinya lalu ia memohon kepada-Ku tambahan rizkinya sebelum terbit fajar kecuali Aku menambah dan meluaskan rizkinya, tidak ada seorang pun hamba mukmin yang sedang sakit lalu ia memohon kepada-Ku untuk kesembuhannya sebelum terbit fajar kecuali Aku memberikan kesembuhan, tidak ada seorang hamba mukmin yang sedang kesulitan dan menderita lalu ia memohon kepada-Ku agar dihilangkan kesulitannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menghilangkannya dan menunjukkan jalannya, tidak ada seorang pun hamba yang sedang dizalimi lalu ia memohon kepada-Ku agar Aku mengambil kezalimannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menolongnya dan mengambil kezalimannya; Malaikat terus-menerus berseru hingga terbit fajar."
              Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: "Sesungguhnya Allah swt memilih Jum'at, lalu menjadikan harinya sebagai hari raya, dan memilih malamnya  menjadi malam hari raya. Di antara keutamaannya adalah orang yang momohon hajatnya  kepada  Allah Azza wa Jalla pada  hari Jum'at Allah mengijabahnya; suatu bangsa yang sudah layak menerima azab lalu mereka memohon pada malam dan hari Jum'at Allah pasti menyelamatkan mereka darinya. Tidak ada sesuatu pun yang Allah tentukan dan utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum'at. Karena itu, malam Jum'at adalah malam yang paling utama, dan harinya adalah hari yang paling utama."
                Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: " Jauhilah maksiat pada malam Jum'at, karena pada malam itu keburukan dilipatgandakan dan kebaikan dilipatgandakan. Baransiapa yang meninggalkan maksiat kepada Allah pada malam Jum'at Allah mengampuni semua dosa yang lalu, dan barangsiapa yang menampakkan kemaksiatan kepada Allah pada malam Jum'at Allah menyiksanya dengan semua amal yang ia lakukan sepanjang umurnya dan melipatgandakan siksa padanya akibat maksiat itu."
               Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya hari Jum'at adalah penghulu semua hari, di dalamnya Allah azza wa jalla melipatgandakan kebaikan, menghapus keburukan, mengangkat derajat, mengijabah doa, menghilangkan duka, dan menunaikan hajat-hajat yang besar. Hari Jum'at adalah hari Allah menambah jumlah orang-orang yang dibebaskan dari neraka. Tidak ada seorang pun manusia yang memohon perlindungan di dalamnya dan ia mengenal hak-Nya serta yang diharamkan-Nya, kecuali Allah berhak membebaskan dan menyelamatkan ia dari neraka. Jika ia mati pada hari Jum'at atau malamnya, ia mati syahid dan membangkitkan dari kuburnya dalam keadaan aman.Tidak ada seorang pun yang meremehkan apa yang diharamkan oleh
Allah dan menyia-nyiakan hak-Nya, kecuali Allah berhak mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam kecuali ia bertaubat." 
            Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: "Tidak ada terbit matahari yang lebih utama dari hari Jum'at, dan sesungguhnya pembicaraan burung pun jika ia berjumpa dengan yang lain pada hari ini, ia mengucapkan salam, salam kebaikan dan kedamaian." 
                 Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Jika kalian memasuki hari Jum'at, maka janganlah kalian disibukkan oleh sesuatu selain ibadah, karena hari itu adalah hari pengampunan bagi hanba hamba Allah; pada hari Jum'at dan malam Jum'at Allah menurunkan kepada mereka rahmat dan karunia lebih banyak daripada mengambilnya dalam waktu yang singkat."
(Fafâtihul Jinân, bab 1, pasal 4, halaman 28-38 )...


           Istilah Sunnah Rasul yang mutawatir (populer) di malam Jum’at hanyalah penghalusan dari hubungan intim suami istri (sex) . Boleh jadi barangkali karena di Indonesia, hal-hal yang terkait dg sex cukup tabu dibicarakan secara terbuka, karena akan dianggap vulgar dan kurang sopan, maka digunakan istilah sunnah Rasul (sbg pengganti).
Ada satu alasan lagi yakni yang sering kita dengar dlm kajian agama ,sebuah hadits yang juga dianggap mutawatir, yaitu : "Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jumat (kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi.”
beberapa ustadz dan saudara kita ada yg mencari-cari riwayat hadist di atas, namun belum ditemukan dalam Kitab manapun (termasuk saya juga sering bertanya2 namun tak menemukan ) .
                 kesimpulanya hadits sunnah Rasul pada malam Jum’at tersebut diatas (apalagi kalimat sama dengan membunuh 100 Yahudi) adalah sama sekali bukan hadist , alias karangan orang2 yang gak jelas saja ,
Ada cerita bahwa pernah ada ulama ahli hadits kita yang menelitii sanad hadits berhubungan suami istri malam Jum'at sama dengan membunuh 10 atau 100 Yahudi tersebut , dan walhasil sanadnya berhenti pada seorang Habib yg sanadnya tidak nyambung ke sahabat, apalagi ke Rasul Saw.
Jadi sangat jelas itu sama sekali bukanlah Hadist , hanya kalimat karangan semata .
kita tidak akan menemukan satu-pun hadits ttg Rasul Saw berhubungan suami istri pada malam2 tertentu, termasuk malam Jum'at , Beliau tidak menghususkan malam jum'at sebagai demikian itu .

Yang saya tau beberapa sunnah Rasul untuk dilakukan pd hari Jum’at (mulai malam Jum'at), yaitu :

1. Memperbanyak membaca Shalawat ,
sabda Beliau Saw ; “Perbanyaklah shalawat kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari jum’at , maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.” (HR. Baihaqi)

2. Membaca Al Qur'an khususnya surat Al Kahfi .
Beliau saw bersabda ,: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at.” (HR. Al Hakim)

3. Memperkuat do’a , karena Rasulullah Saw bersabda ; “Hari jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslimpun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘ashar.” (HR. Abu Dawud);

4. Shalat Jum'at , Rasulullah Saw bersabda ; “Salat Jumat itu wajib atas tiap muslim dilaksanakan secara berjamaah terkecuali empat golongan yaitu hamba sahaya , perempuan , anak kecil dan orang sakit. (HR.Abu Daud dan Al Hakim)

itulah beberapa hadits yg bisa kita temukan tentang assunah yg boleh di KHUSUskan pada hari jum'at . Dan sekali lagi tidak ditemukan Sunnah Nabi tentang hubungan suami istri di hari Jum'at (malam Jum'at).

Satu hal lagi, Jangan lupa, yang namanya sunnah Rasul itu pasti pernah dicontohkan dan di wejangkan oleh Rasulullah Saw, dan urusan ibadah harus ada dasar dalil baik dari Al Qur’an maupun sunnah Rasulullah walaupun secara tidak langsung .
( Sebaik-baik ibadah itu adalah ibadah yang dicontohkan Rasulullah ) Sedangkan untuk urusan duniawi dibolehkan dengan catatan tidak merubah/menyalahi/menyimpang dari syari'at yg sudah ditetapkan halal haramnya .

Kembali pada bahasan sunnah Rasul pada malam Jum’at tersebut, berikut ini saya cantumkan dua hadits Rasulullah Muhammad Saw. :

1. Rasulullah Saw bersabda.”"Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi jinabat, kemudian dia pergi ke masjid pada saat pertama, maka seakan-akan dia (berpahala) berkurban dengan seekor unta dan siapa yang berangkat pada saat kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan seekor sapi, dan siapa yang pergi pada saat ketiga, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor domba yang mempunyai tanduk, dan siapa yang berangkat pada saat keempat, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor ayam, dan siapa yang berangkat pada saat kelima, maka seolah-olah dia berkurban dengan sebutir telur, dan apabila imam telah datang, maka malaikat ikut hadir mendengarkan khutbah." (Muttafaq ‘alaih) .. Tapi, hadits di ataspun tidak langsung mengaitkan adanya 'kewajiban' berhubungan pada malam harinya, hanya perintah mandi besar di hari Jum’at sebelum shalat Jum’at. (Wallahu a'lam)

2. Rasul Saw bersabda, “Janganlah kamu khususkan malam Jum’at dari malam yang lain untuk shalat dan janganlah kamu KHUSUSkan hari Jum’at dari hari yang lain untuk berpuasa ,.....“. [HR. Muslim juz 2, hal. 801]

Itulah salah satu hadits tentang tidak mengkhususkannya malam/hari Jum’at untuk melakukan ibadah sholat dan puasa.
Apalagi hubungan intim dgn istri , yang sering disebut-sebut orang tentang sunah Rasul pada malam Jum’at tersebut sama sekali tidak ada dalilnya , untuk itu kita tidak perlu ikut-ikutan mengamalkannya (mengucapkanya).
Namun begitu bagi yang selalu menjalankan amalan-amalan pada malam Jum’at tersebut silahkan saja dzikir , baca / mengkaji Alqur'an , menghadiri tausiyah dll) .

Kesimpulanya Mari kita hilangkan budaya mengucapkan hubungan intim mlm jum'at dgn kaliman sunah rosul itu , ganti saja dgn kata2 lain yg tdk menyinggung keagamaan "HARI MADU" misalnya , atau "madu malam" atau apa terserah yg intinya jangan lagi dgn kata sunah rosul karena sungguh tidak pantas dan juga tidak benar serta bisa menimbulkan pandangan yang negatif atas agama kita..

Semoga artikel ini bermanfaat , saya menyadari banyak kekurangan saya , dan atas kesalahanya semoga Allah mengampuni saya , jika sekiranya bermanfaat mari kita bagikan dgn copas atau klik bagikan ( share ) .

Smg kita senantiasa dlm perlindungan Allah atas pengupayan kita memantaskan diri berada pada jalan yang lurus.. , Jalan yang diridhoi-Nya.

Aamiin.

Wallahualam bishawab, 
Semoga Bermanfaat SaudaraKu....

Tagged:

0 komentar:

Posting Komentar