Termasuk metode mendatangkan rezeki yang berkah dan melimpah adalah "tawakkal" bersama Allah Swt., Dzat Yang Maha Esa lagi Tempat Meminta (al Ahad ash-Shamad).
Tawakkal adalah suatu sikap menyerahkan segala permasalahan kepada
Allah Swt. secara total, agar apa yang telah diikhtiarkannya diberikan
restu oleh Allah, dan keridhaan-Nya dengan mengabulkan permohonan,
memberikan jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan ke hadirat-Nya,
serta mendatangkan kemanfaatan, kesejahteraan, dan keselamatan.
Dalam tawakkal diperlukan satu keyakinan bahwa pada hakikatnya segala kekuatan, kebutuhan, dan keperluan berasal dari Allah Swt. Semua itu tidak berasal dari selain Allah, tidak berasal dari para penghuni
alam semesta ini, dan tidak berasal dari sebab atau sarana. Jika Allah
berkehendak, maka Dia akan menghadirkan sebab atau sarana kepada
makhluk, dan jika Dia telah berkehendak pula, maka dengan kekuasaan-Nya,
Allah dapat mencukupkan rezeki si hamba tanpa disertai sebab atau
sarana. Jika kita meyakini kebenaran pernyataan ini, menghindarkan hati
dari kesibukan-kesibukan manusia dan sebab (sarana) atau
ketergantungan-ketergantungan dari selain Allah, serta mempergunakan
potensi-potensi yang ada untuk mengingat Allah, niscaya kita telah
bertawakkal dengan benar. Dalil-dalil Syar'i yang Menunjukkan bahwa Tawakkal itu Merupakan Metode untuk Mendatangkan Rezeki
Pertama, Imam Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu al-Mubarak, Ibnu Hibban, al-Hakim, al-Qadha'i, dan al-Baghawi, mereka semua telah meriwayatkan dari Umar bin Khathab Ra., dia berkata bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: "Jika saja kamu bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, pasti karnu diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki, ia pagi-pagi lapar dan sore hari telah kenyang,"
Dalam hadits di atas, Rasulullah Saw. telah benar-benar menjelaskan bahwa seseorang yang benar-benar bertawakkal kepada Allah diberikan jaminan akan memperoleh rezeki sebagaimana burung yang pergi di pagi hari dengan perut kosong dan pulang di sore hari dengan perut yang kenyang. Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad Saw. menegaskan: "Akan masuk surga orang-orang yang hati mereka bagaikan burung." (HR. Muslim dari Abu Hurairah Ra.).
"Hati mereka bagaikan burung" adalah i'tibar (pelajaran) yang menunjukkan hati yang tidak pernah terikat oleh segala sesuatu selain Allah (bebas dari selain Allah). Sehingga, merasa lapang dan luas karena adanya kepasrahan dan penyerahan diri secara total, bahwa is benar-benar meyakini akan jaminan Allah Swt. pada dirinya, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.
Kedua, barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia akan mencukupi kebutuhannya. Allah. Swt. telah berfirman: "...Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya, Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya, Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. ath-Thalaaq [65]: 3).
Allah Swt. telah memberikan jaminan, di mana tidak ada satu makhluk pun yang dapat memberikan jaminan semacam ini. Bagi orang-orang yang telah benar-benar menyerahkan dirinya kepada Allah dan mewakilkan segala macam urusan kepada-Nya, maka Allah tidak akan pernah menyempitkan rezekinya, balk lahir maupun batin.Sumber: Buku Orang Islam Harus Kaya
Copy right: http://www.sholat-dhuha.info
0 komentar:
Posting Komentar